Selasa, 09 Juni 2015
On 09.23 by Zuhdi Amin No comments
Profile PPTQ AL-Asy'ariyyah
PROFIL
PONDOK PESANTREN AL-ASY`ARIYYAH
I.
PENDAHULUAN
Pondok Pesantren
keberdiriannya dalam masyaraat Islam adalah sebagai benteng yang kokoh, karena
di dalamnya muncul tokoh-tokoh Ulama' Kiyai, serta generasi penerus yang
memperjuangkan Syariat agama islam yang benar-benar menguasai akan
ajaran-ajaran keagamaan, baik secara kontekstual maupun tekstual.
Pondok Pesantren Tahfidzul
Qur'an Al-Asy'ariyyah dalam mendidik para santrinya, mengkolaborasikan antara
sistem Kholafiyyah (Modern) serta system Salafiyyah (Tradisional)
sehingga terjadilah keseimbangan menurut roda perputaran zaman. Sistem tersebut
dikenal oleh banyak kalangan masyarakat sebagai sistem semi modrn. Pada sistem
pembelajarannya PPTQ Al-Asy'ariyyah menitik beratkan pada tiga komponen sebagai
ciri khasnya yaitu : Al-Qur'an Al-Karim (dengan Tahfidzul Qur'annya), kajian
Kitab Kuning, serta penguasaan Bahasa Asing (Inggris dan Arab)
II.
VISI, MISI DAN TUJUAN PPTQ
AL-ASY'ARIYYAH
A.
VISI
"Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah, Berakhlakul Karimah,
Berjiwa Quraniyah, dan Bermu'asyaroh Basyariah"
B.
MISI
1. Menumbuh-kembangkan sikap akhlakul karimah pada santri yang
sesuai denga syariat islam
2. Melaksanakan bimbingan, pembelajaran, dan penghayatan nilai
islam secara optimal
3. menumbuhkan sikap kompentitif pada santri untuk meraih prestasi
sepiritual
4. Menerapkan menejemen partisipatoris dengan melibatkan semua
komponen yang ada
5. menumbuhkan semangat keterpaduan yang sinergis antara Emotional,
Intelektual, dan sepiritual.
C.
TUJUAN
1.
Membentuk pribadi Muslim yang
bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, bertanggungjawab dalam
menjalankan amanah, serta berjiwa Qur'ani dan mengamalkannya
2.
Mewujudkan wadah pengembangan
idealisme ilmiah yang terjangkau oleh masyarakat
III.
SEJARAH PONDOK PESANTREN
TAHFIDZUL QUR'AN AL-ASY'ARIYYAH
A. Periode Pertama K. Muntaha bin Nida' Muhammad (1832-1859)
Pada tahun 1830
Pangeran Diponegoro ditangkap atas tipu daya Belanda di Magelang termasuk para pengawalnya
juga dilucuti. Diantara prajurit pengawalnya yang sempat meloloskan diri dari
kejaran Belanda adalah Raden Hadiwijaya dengan nama samaran KH. Muntaha Bin
Nida' Muhammad. Pada tahun 1832 KH. Muntaha tiba di Desa Kalibeber yang waktu
itu sebagai ibu kota Kawedanan Garung. Beliau diterima oleh mbah Glondong
Jogomenggolo, beliau mendirikan Masjid dan Padepokan Santri di Dusun
Karangsari, Ngebrak, Kalibeber, dipinggir sungai Prupuk yang sekarang dijadikan
makam keluarga Kyai.
Ditempat ini beliau
mengajarkan agama islam kepada anak-anak dan masyarakat sekitar. Ilmu pokok
yang diajarkan adalah baca tulis Al-Qur'an, Tauhid, dan Fiqih. Dengan penuh
ketekunan, keuletan dan kesabaran, secara berangsur-angsur masyaraat Kalibeber
dan sekitarnya memeluk agama Islam, atas kesadaran mereka sendiri. Mereka
meninggalkan adat-istiadat buruknya seperti berjudi, manyabung ayam, minum
khomr, dll. Karena Padepokan Santri lama kelamaan tidak mampu menampung arus
santri dan terkena banjir sungai Prupuk maka kegiatan pesantren dipindahkan
ketempat yang sekarang dinamai Kauman, Kalibeber. Sedangkan yang tinggal di
Padepokan baru yang tidak mau secara sukarela memeluk Islam, atas kemauan
sendiri banyak yang meninggalakan kampung itu. Daerah selatan pesantren yang
semula dihuni oleh Etnis China akhirnya ditinggalkan penghuninya, dan nama Gang
Pecinan sampai sekarang masih dilestarikan. K. Muntaha wafat pada tahun 1860,
setelah 26 tahun memimpin pesantren. Beliau digantikan oleh putranya KH.
Abdurrochim bin KH. Muntaha.
B. Periode ke-Dua KH. Abdurrochim (1860-1916)
Mulai tahun 1860,
KH. Abdurrochim bin KH. Mutaha menerima estafet tugas mulia memimpin pesantren
dari ayahnya. Beliau adalah seorang Kiyai yang ahli dalam bidang pertanian dan
tidak suka berpolitik praktis. Beliau juga ahli Tasawuf. Sejak mudanya beliau
telah dipersiapkan untuk meneruskan perjuangan menyiarkan islam dan memimpin
pesantren. Beliau pernah nyantri di Pondok Pesantren K. Abdullah bin KH.
Mustahal Jetis, Parakan, Temanggung, bahkan beliau dijadikan menantunya.
Dibawah asuhan KH. Abdurrochim pesantren semakin maju. Satu hal yang sangat
menarik dari Al-Maghfurllah KH. Abdurrochim adalah keahliannya dalam menulis
Al-Qur'an. Sehingga ketika beliau pergi berhaji selama dalam perjalanan beliau
menulis Qur'an dengan tangan Beliau sendiri sampai ketika beliau tiba di
Kampung halaman penulisan Al-Qur'an tersebut dapat selesai sempurna 30 juz.
Peristiwa bersejarah inilah yang nantinya menjadi sumber inspirasi bagi cucu
Beliau yaitu Al-Maghfurllah KH. Muntaha Alh untuk membuat Al-Qur'an raksasa,
yang menjadi Al-Qur'an terbesar di dunia. Dalam memimpin pesantren Beliau masih
melestarikan sistem dan materi pendidikan peninggalan Ayahandanya. Bertepatan
pada tanggal 3 Syawal 1337 H atau 1916 Masehi, KH. Abdurrochim dipanggil yang
Maha Kuasa dan dimakamkan dibekas komplek Pondok Karang Sari, Ngebrak.
Sepeninggalan Beliau, kepemimpinan pesantren diteruskan oleh putranya KH.
Asy'ari bin KH. Abdurrochim.
C. Periode ke-Tiga KH. Asy'ari bin KH. Abdurrochim (1917-1949)
KH. Asy'ari mempunyai
2 saudara yaitu : KH. Marzuki dan Nyai Hj. Maemunnah (istri KH. Syuchaimi dari
Malaysia).Beliau mempunyai wiridan rutin membaca Dalailul khoirot kemanapun
beliau pergi selalu membawa kitab tersebut. Beliau mempunya dua istri yaitu
Nyai Hj. Safinah (Ibu kandung Al-Maghfurllah KH.Muntaha) dan Nyai Hj. Supi'ah
(Ibu kandung KH. Mustahal Asy'ari). KH. Asy'ari pernah nyantri di Krapyak
Yogyakarta dan ketika itu Beliau diajak oleh KH. Munawwir untuk mengikuti
(Ndere'ake) menuntut ilmu di Mekkah selama + 17 tahun. Pada saat nyantri
di Mekkah inilah Beliau rutin membaca Al-Qur'an, bahkan setiap hari bisa
Khatam. selain itu Beliau juga pernah nyantri di Sumolangu, Kebumen, dan Termas
Pacitan. Beliau meneruskan kepemimpinan Ayahandanya. Pada masa itu Indonesia telah
melahirkan gerakan-gerakan Nasional, baik yang berdasarkan agama maupun
kebangsaan. Pada tahun-tahun terakhir kehidupan beliau, Indoneia sedang
gigih-gigihnya menentang kembali penjajahan Belanda oleh karena itu pesantren
mengalami masa surut sebagian santrinya ikut dalam geriliya melawan Penjajah.
Pada aksi Polisionil kedua (Agresi Militer Belanda II) itu Belanda menyerang
wilayah Wonosobo bahkan sampai ke Desa Dero Ngisor +
5 Km dari Kalibeber kesebalah barat. Pondok Pesantren pun tak luput dari
amukan Belanda bahkan Al-Qur'an tulisan tangan Al-Maghfurllah KH. Abdurrochim
ikut dibakar. Sementara itu KH. Asy'ari yang sudah lanjut usia terpaksa
mengungsi ke Dero Duwur + 8 Km dari Kalibeber. Ternyata Belanda tidak berani meneruskan
pengejaran Ulama' ini sampai ketempat pengungsian. Dalam pada itu Beliau sedang
sakit keras dan kemudian wafat dalam pengungsian dan dimakamkan disana pada
tanggal 13 Dzulhijah 1371 H/ 1949 M.
Menurut satu sumber
yang dapat dipercaya (saksi sejarah yang masih hidup) termasuk dari satu
keistimewaan Beliau adalah suatu ketika masjid dan pondok pesantren di Bom oleh
Belanda namun berkat doa Beliau bom tersebut tidak meledak, malah berubah
menjadi Singkong (Bodin- Bahasa Kalibeber red). Satu hal yang perlu dicatat
bahwa wafatnya KH. Asy'ari teleh menyiapkan putra-putranya untuk kaderisasi
kepemimpinan. Seluruh putranya dikirim ke berbagai Pondok Pesantren satu
diantara putranya ialah KH. Muntaha Alh bin KH. Asy'ari
D. Periode ke-empat
- KH. Muntaha Al-Hafidz bin KH. Asy'ari
KH. Muntaha Alh atau
yang biasa dipanggil dengan sebutan Mbah Munt adalah seorang Ulama'
legendaries, dan Kharismatik. Beliau dijuluki sang Maestro Al-Qur'an. Dibawah
kepemimpinan Beliau inilah Al-Asy'ariyyah menumui kemajuan yang sangat pesat,
dengan pertambahan santri yang menjadi ribuan dan juga pertambahan
lembaga-lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Al-Asy'ariyyah. Dan dengan
satu karya yang sangat fenomenal yaitu : Al-Qur'an Akbar (Al-Qur'an terbesar di
Dunia) yang kini disimpan di bait Al-Qur'an Taman Mini Indonesia indah (TMII).
Beliau adalah sosok
ulama' yang juga pandai berpolitik, semasa masih muda beliau pernah menjadi
anggota konstituante dari fraksi NU, tetapi beliau bukanlah politisi. Garis
Politik beliau adalah mengutamakan kemaslahatan umat dari pada sekedar
kepentingan/ambizi pribadi. Beliau juga seorang pejuang kemerdekaan, Beliau
pernah ikut pertempuran di Palagan Ambarawa sebagai Komandan BMT (Barisan
Muslim Temanggung). Mbah Munt adalah seorang Ulama' yang serius dan kreatif,
sederhana, pemurah, dan seorang pribadi yang berakhlakul karimah. Orang-orang
menyebutnya berhati Segara (laut), hatinya bagai samudera luas dan seperti air,
setinggi apapun tempatnya air mengalir kearah dan tempat yang lebih rendah.
Dalam perjuangan
memasyarakatkan Al-Qur'an, beliau mendirikan Yayasan Himpunan Penghafal
Al-Qur'an dan dan pengajian Al-Qur'an. (Jama'atul Qur'an wa Diraasat Al-Qur'an
atau YJHQ) yang menghimpun para Hafidz-Hafidzah se-Kabupaten Wonosobo. Beliau
sering menasihati murid-muridnya untuk menghataman Al-Qur'an minimal seminggu
sekali. Beliau juga penyusun Tafsir Maudlu'I yang kini berjudul Tafsir Al-Muntaha.
Beliau adalah hamba
Allah dalam arti yang sebenarnya. Dalam zuhud dan taqwa beliau telah sampai
pada maqam ma'rifat, keyakinan hatinya begitu tinggi sehingga seluruh hidupnya
penuh dengan ketaatan kepada Allah SWT. Jiwa dan makna ma'rifat beliau berbeda
sekali dari sikap hidup para zahid yang menjauhi dunia. Sebaliknya Irfan atau
daya ma'rifat Mbah Muntaha adalah irfan yang positif dan dinamis, yakni penuh
perhatian dan pemahaman terhadap masalah-masalah di sekitarnya. Banyak wali
yang hidup zuhud dan menjauhi dunia. Tetapi Beliau adalah wali yang Zahid dan
membangun dunia.
Sejak pondok
pesantren dipimpin oleh Al-Maghfurllah KH. Muntaha Alh, maka berbagai langkah
inovativ dan pengembangan mulai dilakukan diberbagai aspek. Sehingga jika
sekarang kita melihat perkembangan pesantren ini tida lain adalah karena jasa
dan perjuangan beliau. Langkah pengembangan tersebut disesuaikan dengan situasi
dan kondisi masyarakat. Pengembangan itu antara lain dalam masa-masa awalnya,
pesantren pesantren yang lebih mnegkhususkan pada pengkajian dan hafalan
Al-Qur'an masih tetap dipertahankan bahkan lebih dikembangkan lagi. Sehingga
dalam waktu tidak lama jumlah santripun bertambah banyak.
- KH. Mustahal Asy'ari bin KH. Asy'ari
Apabila kita
membicarakan KH. Muntaha, Alh maka tidak akan berpisah dari tokoh pendampingnya
yaitu KH. Mustahal Asy'ari (Adik Beliau). Beliau dilahirkan pada tahun 1926 +
14 tahun lebih muda dari KH. Muntaha.
Beliau mengawali menuntut ilmu dibawah bimbingan langsung dari ke-dua orang
tuanya sendiri. Kemudian beliau mesantren pertama kali kepada Syech KH. Muntaha
Parakan Temanggung pada tahun 1946 selama 1 tahun. Kemudian beliau meneruskan
nyantri di Lasem dibawah asuhan KH. ……dari tahun 1947 sampai dengan 1951.
setelah itu beliau memperdalam ilmu di Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak
Yogyakarta di bawah bimbingan langsung KH. Munawwir, Alh selama 3 tahun. Selama
mesantren beliau "Tirakat" dengan tidak pernah makan nasi selama 13
tahun. Setelah dirasa cukup beliau pulang kerumah untuk membantu dakwah
memperjuangkan syari'at islam di Kampung halamannya, Dengan mengawali
mendirikan TK dan MI Ma'arif. Pada tahun 1958 beliau melaksanakan sunah Nabi
SAW yaitu melangsungkan pernikhan dengan Nyai. Tisfiyyah dari Kertijayan,
Buaran, Pekalongan. Dari pernikahan ini dikaruniai 6 Orang putra yaitu :
Mustaqimah, Masudan Asy'ari, Atho'illah Asy'ari, Mukarromah, Muhammad Muhlis
dan Affan Mastur. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua NU, Ketua Fatayat, Ketua
Muslimat, Dan Ketua GP Anshor Cabang Wonosobo. Disamping itu beliau adalah
sebagai pegawai KUA. Beliau juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten
Wonosobo pada tahun 1961-1966. hal yang sangat patut di teladani oleh para
santri adalah ke-istiqomahan beliau, salah satunya ialah dalam hal sholat 5
waktu. Sampai sekrang beliau masih aktif menjadi imam harian di Masjid
Baiturrochim.
E. Periode ke-Lima (sekarang) KH. ACHMAD FAQIH MUNTAHA
Beliau adalah putra
sulung KH.Muntaha Alh dari istri yang bernama Nyai Hj Maiyan jariyah, lahir di
Kalibeber pada tanggal 3 Maret 1955. beliau akarb dipanggil dengan Abah Faqih.
Beliau mempunyai 5 putra dan 1 putri yaitu ;
1. H. Abdurrohman Al-Asy'ari, Alh, S.H.I
2. H. Khairullah Al-Mujtaba, Alh
3. Siti Marliyah
4. Nuruzzaman
5. Fadlurrohman Al-Faqih
6. Ahmad Isbat Caesar
Putra-putri beliau
sudah ada yang menyelesaikan pendidikan baik formal maupun non formal, baik S1
maupun tahfidzul Qur'an dan juga pondok pesantren. Bahkan putra beliau yang
pertama dan kedua adalah alumnus Yaman "Ribat ta'lim Khadzral maut"
dibawah asuhan Habib Salim As-Satiri
1. Riwayat Pendidikan
Beliau menjalani
masa kanak-kanak dibawah asuhan langsung dari Almaghfurlah KH. Muntaha Alh.
Selain itu beliau juga sekolah formal di SD Kalibeber, sedangkan SMP di
Wonosobo yang kemudian melanjutkan di STM juga di wonosobo setelah selesai
sekolah formal bilau dikirim untuk belajar di pesantren seperti kebayakan
gus-gus yang lain. Pada tahun 1973 beliau nyantri di Pondok pesantren termas
Pacitan dibawah asuhan KH. Chabib Dimyati, sampai tahun 1978. kemudian beliau
pindah ke Krapyak yang pada waktu itu diasuh oleh beliau KH. Ali Maksum (juga
termasuk salah satu teman seperjuangan Simbah Muntaha Alh) selama 1 tahun.
Selanjutnya beliau nyantri lagi di Buaran Pekalongan kepada Al-Mukarrom KH.
Syafi'I yang juga terkenal sebagai salah satu teman seperjuangan Al-Maghfurllah Simbah KH. Muntaha Al-Hafidz.
Setelah itu pada tahun 1980 beliau pulang keKalibeber yang dilanjutkan dengan
nyantri di kaliwiro kepada seorang kiyai yang terkenal dengan panggilan Mbah
Dimyati. Belum genap satu tahun beliau kemudian melaksanakan akad nikah dengan
salah seorang santri kalibeber yang
bernama Shofiah binti KH Abdul Qodir Cilongok Banyumas, kendati beliau telah
melangsungkan pernikahan, namun bukan berarti akhir dalam menuntut ilmu, karena
beliau masih tetap nyantri dengan Mbah dimyati di Kaliwiro selama kurang lebih
satu tahun. Ketika di kliwiro inilah beliau mendalami kitab-kitab yang besar
antaralain : Shoheh Bukhori, Shoheh Muslim, Ihya' Ulummuddin, Tafsir Al-Munir,
dan lain-lain. Kemudian beliau mukim membantu perjuangan Ayahanda beliau yaitu
Simbah KH. Muntaha Al-Hafidz(Alm). Selama masa nyantri tersebut beliau
mempunyai hobi yang sangat unik yang sama dengan hobinya Gus Dur yaitu Ziarah
Qubur, beliau juga terkenal sebagai santri yang mempunyai dedikasi dan disiplin
yang tinggi dan selalu mentaati peraturan (Qonun) pondok pesantren yang ada
walaupun beliau adalah putra seorang Ulama besar yang kharismatik.
2. Perjuangan Pendidikan
Setelah pulang dari
pesantren (Mukim pada tahun 1980) beliau aktif membantu mengajar di Pondok
pesantren milik Ayahandanya dan ikut perkecimpung dalam masyarakat. Waktu itu
santri di kalibeber baru sekitar 50 orang putra dan putri dengan prioritas
Tahfidzul Qur'an (menghafal A-Qur'an) dan menggunakan sistem salafy. Pertama kali beliau mengajar pada santrinya
yaitu kitab "Burdah" yang bertempat di masjid Baiturrochim. Selain
mengajar pada santri beliau juga mengajar Diniyah ba'da dzuhur untuk orang
kampung yang waktu itu bertempat di MI Ma'arif. Adapun kitab-kitab yang pernah
beliau khatamkan antaralain adalah : Taqrib, Bidayatul Hidayah, Sulamuttaufik,
Safinah, dll sedangkan untuk ilmu nahwu diampu oleh teman beliau yaitu Bp H.
quraisyin. Disamping mengajar, beliau juga ikut aktif dalam mendirikan
lembaga-lembaga formal antara lain : SMP, SMA, SMK Takhassus Al-Qur'an dan IIQ
(Sekarang UNSIQ). Beliau juga meneruska cita-cita ayahanda beliau yang belum
terrealisir diantaranya : SD Takhassus Al-Qur'an, Darul Aitam, Menara Masjid
Baiturrochim, dan gedung baru Pondok Pesantren Al-Asy'ariyyah. Beliau juga mendirikan
kelas jauh diantaranya adalah : SMA Takhassus
Al-Qur'an di Kepil, SMP + SMA Takhassus Al-Qur'an di Ndero duwur
plus Pondok pesantren tanpa pemungutan biaya, Pondok Pesantren + SMA
dan SMP Takhassus Al-Qur'an di Kalimantan barat, SMP TAQ Di Majalengka, di
Tumiyang Purwokerto, di Buntu Banyumas, serta di Baran Gunung Ambarawa, dan
masih banyak lagi. Satu cita-cita beliau yang belum terrealisasi adalah
menjadikan Kalibeber sebagai "Semacam Vatikan" di Indonesia. Dimana
nanti setiap fatwa dari kalibeber akan di patuhi oleh semua pemeluk islam
diseantereo Nusantara.
3. Perjuangan Organisasi
Dalam bidang
organisasi beliau aktif di Mabarot. Dan selanjutnya aktif di Tanfidziyah
Ranting kalibeber, sekretaris MWC Mojotengah. Tercatat mulai Tahun 1996 sampai
sekarang beliau aktif sebagai Mustasyar NU cabang Wonosobo. Dulunya Beliau juga
aktif dalam partai politik antara lain P3, Golkar dan PKB. Namun demi
kemaslahatan umat mulai tahun 2004 hingga sekarang beliau netral. Selain itu
beliau juga menjadi salah satu sesepuh di Kalibeber bahkan di Wonosobo beliau
termasuk salah satu Kiyai yang paling disegani.
IV.
KLASIFIKASI ASRAMA
Disadari ataupun
tidak pengaruh lingkunga dalam pembentukan karakter seseorang amatlah sangat
dominan. Banyak study kasus mengatakan seseorang yang awalnya punya karakter
yng baik setelah hidu dalm lingkungan yang rusak lambat-laun dia terkontaminasi
dan pada akhirnya mengikuti arus yang ada. Dengan alasan inilah PPTQ
Al-Asy'ariyyah menerapkan pola pemisahan asrama yang disesuaikan dengan jenjang
kelas dalam pendidikannya.
Adapun rinciannya adalah :
1. Blok Tahfidz (Khusus santri penghafal Al-Qur'an) Putra dan Putri
masing-masing satu asrama
2. Blok Mahasiswa (Khusus bagi santri yang kuliah) Putra dan Putri
masing-masing satu asrama
3. Blok Salafy (khusus bagi santri yang mendalami kitab kuning)
Putra dan Putri masing-masing satu asrama
4. Blok SMA kelas 1 (khusus bagi anak SMA kelas I) Putra dan putri
masing-masing 2 Asrama
5. Blok SMA kelas 2 (khusus bagi anak SMA kelas II) Putra dan putri
masing-masing 3 Asrama
6. Blok SMA kelas 3 (khusus bagi anak SMA kelas III) Putra dan
putri masing-masing 3 Asrama
7. Blok SMP kelas 1 (khusus bagi anak SMP kelas I) Putra dan putri
masing-masing 2 Asrama
8. Blok SMP kelas 2 (khusus bagi anak SMP kelas II) Putra dan
putrid masing-masing 2 Asrama
9. Blok SMP kelas 3 (khusus bagi anak SMP kelas IIII) Putra dan
putri masing-masing 2 Asrama
10. Blok pekerja terdiri dari 1 Blok Putra
V.
PROGRAM PENDIDIKAN
PESANTREN
A. MADRASAH DINIYAH SALAFIYAH
Dewasa ini
disadari atau tidak talah terjadi pergeseran moral yang sagat jauh dari apa
yang disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini dapat dilihat dalam pola
perilaku kehidupan masyarkat, khususnya generasi mudanya. Itu semua terjadi
dikarenakan pengausaan nilai-nilai agama yang sangat minim berikut
pengamalannya. Untuk menjawab rasa kekhawatiran melihat kondisi masyarakat
tersebut, Diniyah Salafiyah Al-Asy'ariyyah berusaha untuk menyelesaikannya
dengan mengembalikan persoalan itu pada kontek yang asli melaluii kajian
kitab-kitab Salafy (Kitab Kuning) yang muatan islamnya sangat dalam sehingga
out put yang dihasilkan benar-benar menguasai masalah-masalah keagamaan
B. MADRASAH DINIYAH MAHASISWA (MADINMA)
Madrasah Diniyah
Mahasiswa (MADINMA) PPTQ Al-Asy'ariyya adalah suatu lembaga pendidikan
keagamaan formal yang merupakan integral pesantren yang merupakan wadah
mahasiswa dalam mendalami ilmu agama disamping mengasah daya intelektual santri
yang mengacu pada intelektualitas sehingga diharapkan out put dari MADINMA itu
sendiri mampu menjawab tuntutan masyarakat dalam mendampingi dan membimbing
masyarakat menuju masyarakat madani yang sesuai denga cita-cita bagsa. Baldatun
Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.
Adapun jenjang
pendidikan MADINMA adalah 3 tahun dengan 1 tahun kelas persiapan (Pra)
I'dadiyyah.
Dalam aktifitasnya
MADINMA ditangani oleh tenaga pendidik akademisi dari berbagai alumnus
pesantren yang ternama baik dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Jawa
Barat. . Disamping itu, tim pengajar adalah mayoritas berasal dari para dosen
UNSIQ yang mengamp sesuai dengan bidang keilmuannya serta pendidik dari elemen
pesantren Al-Asy'ariyyah
C. MADRASAH DINIYAH WUSTHO-ULYA (UNTUK TINGKAT SMP DAN SMA)
Berawal dari rasa
kekhawatiran melihat kondisi masyarkat Islam pada umumnya, generasi muda yang
notabennya adalah tulang punggung Negara secara khususnya semakin menjauh dari
nilai-nilai agama yang telah disyariatkan oleh Robbul 'Izzati. Manusia
diciptakan oleh Allah SWT, sebagai kholifah dimuka bumi ini, yang diberi
kemampuan akal yang lebih dibanding mahluk yang lain, serta mempunyai pemahaman
tentang agama secara menyeluruh (kaffah). Pada sisi yang lain keadaan
generasi muda yang ada sekarang ini, adalah seperti gambaran diatas. Berawal
dari pemikiran tersebut seorang figur masyarakat yang bernama KH. Muntaha Alh
menggagas suatu diniyah yang sejajar dengan SMP dan SMA. Harapan dari Beliau
dengan diadakannya diniyah tersebut pola dan tata-cara (muammalah) para
peserta didik yang ada di dalamnya dapat menjadi Insanul kamil yaitu;
manusia yang senantiasa memijakkan hal kehidupannya dengan sendi-sendi agama.
VI.
AKTIVITAS PONDOK PESANTREN
A.
Aktivitas Harian
JADWAL
AKTIVITAS HARIAN SANTRI PUTRA
WAKTU
|
JENIS
KEGIATAN
|
SANTRI
|
TEMPAT
|
KETERANGAN
|
03.30 – 04.00
|
Qiyamullail & MCK
|
Semua Santri
|
Kondisional
|
Fardlu kifayah
|
04.00 – 04.45
|
Jama'ah Subuh
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
04.45 – 05.30
|
Ta'limul Qur'an
|
Semua Santri
|
Masjid
|
Wajib
|
05.30 – 06.00
|
Luhgotain
|
Semua Santri
|
Masjid
|
Wajib
|
06.00 – 06.30
|
MCK & Sarapan Pagi
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
07.45 – 13.30
|
Kegiatan KBM Sekolah
|
Semua Santri
|
Sekolah
|
Wajib
|
13.30 – 14.00
|
Sholat Dzuhur + Makan
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
14.00 – 15.00
|
Istirahat
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
15.00 – 15.45
|
Jama'ah Ashar & Ta'limul Qur'an
|
Semua Santri
|
Blok & Aula
|
Wajib
|
15.45 – 17.00
|
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Ngaji Kitab
|
SMP + SMA
SMP + SMA
|
Sekolahan
Blok Masing-Masing
|
Fardlu Kifayah
Wajib
|
17.00 – 17.45
|
Beli makan
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
17.45 – 18.15
|
Jam'ah Maghrib
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
18.15 – 19.00
|
Pengajian TPQ & Setoran Hafalan
|
SMP & SMA
Mahasiswa
|
Blok Masing-masing
Ndalem Ustadz
|
Wajib
Wajib
|
19.00 – 19.30
|
Jama'ah Isya' & Lughotain
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
19.30 – 20.00
|
Kegiatan Diniyah
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Wajib
|
21.00 – 21.30
|
Wajib Belajar
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
21.30 - …….
|
Bebas / Tidur
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
JADWAL
AKTIVITAS HARIAN SANTRI PUTRI
WAKTU
|
JENIS
KEGIATAN
|
SANTRI
|
TEMPAT
|
KETERANGAN
|
03.30 – 04.00
|
Qiyamullail & MCK
|
Semua Santri
|
Kondisional
|
Fardlu kifayah
|
04.00 – 04.45
|
Jama'ah Subuh
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
04.45 – 05.30
|
Ta'limul Qur'an
|
Semua Santri
|
Aula
|
Wajib
|
05.30 – 06.00
|
Setoran Juz 'Amma
|
Semua Santri
|
Blok + Aula
|
Wajib
|
06.00 – 06.30
|
MCK & Sarapan Pagi
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
07.45 – 13.30
|
Kegiatan KBM Sekolah
|
Semua Santri
|
Sekolah
|
Wajib
|
13.30 – 14.00
|
Sholat Dzuhur + Makan
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
14.00 – 15.00
|
Istirahat
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
15.00 – 15.45
|
Jama'ah Ashar & Ta'limul Qur'an
|
Semua Santri
|
Blok & Aula
|
Wajib
|
15.45 – 17.00
|
Kegiatan Sekolah
|
SMP + SMA
|
Sekolahan
|
Fardlu Kifayah
|
17.00 – 17.45
|
Beli makan
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Mubah
|
17.45 – 18.15
|
Jam'ah Maghrib
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
18.15 – 19.00
|
Pengajian TPQ & Setoran Hafalan
|
SMP & SMA
Mahasiswa
|
Blok Masing-masing
Ndalem Ustadz
|
Wajib
|
19.00 – 19.30
|
Jama'ah Isya' & Lughotain
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
19.30 – 20.00
|
Kegiatan Diniyah
|
Semua Santri
|
Komplek Ponpes
|
Wajib
|
21.00 – 21.30
|
Wajib Belajar
|
Semua Santri
|
Blok Masing-masing
|
Wajib
|
21.30 - …….
|
Bebas / Tidur
|
Semua Santri
|
Blok masing-masing
|
Wajib
|
B.
Aktivitas Mingguan
JADWAL
AKTIVITAS MINGGUAN SANTRI PUTRA
NO
|
JENIS
KEGIATAN
|
HARI
|
JAM
|
TEMPAT
|
1
|
KAJIAN KITAB
|
AHAD
|
06.00
|
BLOK MASING-MASING
|
2
|
PEMBELAJARAN QIRO'AH
|
AHAD
|
18.15
|
MASJID
|
3
|
AL-BARJANJI +
PIDATO 4 BAHASA
|
MALAM JUM'AT
MALAM JUM'AT
|
19.00
20.00
|
BLOK MASING-MASING
BLOK MASING-MASING
|
4
|
ZIARAH KUBUR
|
JUM'AT PAGI
|
05.00
|
MAKAM MBAH SAFINAH
|
JADWAL
AKTIVITAS MINGGUAN SANTRI PUTRI
NO
|
JENIS
KEGIATAN
|
HARI
|
JAM
|
TEMPAT
|
1
|
KAJIAN KITAB
|
AHAD
|
06.00
|
BLOK MASING-MASING
|
2
|
PEMBELAJARAN QIRO'AH
|
SENIN
|
18.15
|
AULA DEPAN
|
3
|
AL-BARJANJI
|
MALAM JUM'AT
|
19.00
|
BLOK MASING-MASING
|
4
|
PEMBELAJARAN KEPUTRIAN (RISALATUL MAHID)
|
MALAM SABTU
|
19.30
|
BLOK MASING-MASING
|
5
|
ZIARAH KUBUR
|
JUM'AT PAGI
|
05.00
|
MAKAM MBAH SAFINAH
|
C.
Aktivitas Tahunan
JADWAL AKTIFITAS
TAHUNAN
SANTRI PPTQ
AL-ASY'ARIYYAH
WAKTU
(Bulan)
|
JENIS
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
PESERTA
|
KETERANGAN
|
1
Muharram
8-9
Muharram
10
Muharram
18
Robiul awal
Rojab
Romadhon
3
Syawal
Syawal
Peringatan
HBI
Robi'ul
Tsani
|
Ziarah
Maqom Kh. Asy'ari
Hamalatul
Qur'an
Haflah
Khotmil Qur'an
Khaul
KH. Asy'ari
Khaul
Ny. Hj. Safinah
Pengajian
Romadlonan
Khaul
KH. Abdurrohim
Halal
bi halal, rapat walisantri dan alumni
PHBI
Simaan
Masal
|
Dero
Duwur
Wonosobo
dan sekitarnya
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
PPTQ
Al-Asy'ariyyah
|
Semua
Santri
Hafidz/Hafidzoh
Santri
dan masyarakat
Santri
dan Masyarakat
Semua
santri
Semua
Santri
Semua
Santri,
Santri,
Alumni, dan wali santri
Semua
Santri
Santri
tahfidz
|
Dilaksanakan
menjelang HKQ
Juz
'amma, Bin-nadhor, bil ghoib
Dibuka
untuk luar
|
VII.
KLASIFIKASI SANTRI DAN JUMLAH SANTRI
A. Komplek Sekolah Dasar (SD)
Berjumlah 62 santri
terbagi menjadi 3 asrama
B. Komplek Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Berjumlah 1071 terbagi menjadi 6
asrama putra dan 6 asrama putri serta 1 asrama putra dan 1 asrama putri untuk
komplek fillial .
C. Komplek Sekolah Menengah Atas (SMA, MA, SMK)
Berjumlah 1052 terbagi menjadi 8
asrama putra dan 8 asrama putri serta 1 asrama putra dan 1 asrama putri untuk
komplek fillial
D. Komplek Mahasiswa
Berjumlah 234 terbagi menjadi 1
asrama putra dan 1 asrama putri serta sebagian mahasiswa lainnya di blok SMA
dan SMP sebagai Pembina Asrama.
E. Komplek Tahfidzul Qur`an (Penghafal Al-Qur`an)
Berjumlah 126 terbagi menjadi 1
asrama putra dan 2 asrama putri serta sebagian lainnya di blok SMA dan SMP
sebagai Pembina Asrama.
F. Komplek Salafiyah
Berjumlah 85 terbagi menjadi 1 asrama
putra dan 1 asrama putri.
G. Komplek pekerja
Berjumlah 20 orang terdiri dari 1
asrama putra
H. Asatidz
Berjumlah 197 (sebagian sudah
berkeluarga serta berdomisili di sekitar pesantren)
VIII.
PENUTUP
Demikian profil
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur`an Al-Asy`ariyyah ini disusun untuk dijadikan
acuan dan tidak lupa marilah kita panjatkan puji bagi Allah Tuhan semesta alam,
yang telah menciptakan manusia sebagai kholifah fi Al-Ardl, yang dibekali
dengan kemampuan menalar, menelaah dan menghayati. Dengan berbekal itu Semua manusia
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga dengan bekal
tersebut kita dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Amin.
Wonosobo, 15 Nopember 2008
PENGURUS YAYASAN/PESANTREN
AL-ASY’ARIYYAH
KALIBEBER-WONOSOBO
KH. MIFTAH IDRIS, SH
Ketua
|
H. HAFIDZ AHMAD, SE
Sekretaris
|
Mengetahui,
PENDIRI YAYASAN
AL-ASY’ARIYYAH
KH. FAQIH MUNTAHA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Menggambar Obat Nyamuk Bakar dengan Menu Spiral Tool di CorelDRAW Kali ini aku akan membagi tip cara membuat objek spiral, sebagai obj...
-
kuncinya cukup sabar dan ikhlas seberat apapun beban hidup insya alloh akan terasa ringan
-
Cara Membuat Aplikasi Android dengan Mudah Aplikasi Android (Android APK) adalah hal yang sangat akrab dengan kita, besar sekali permin...
-
Emas Menguat Setelah Kekhawatiran Yunani Memicu Permintaan Haven Tuesday, 9 June 2015 21:41 WIB | PRECIOUS METALS | EMAS Bullio...
-
10 Tips Menjadi Orang Sabar in Psikologi , Tips dan Trik , Tips Sukses - on 18:40 Kesabaran adalah salah satu k...
-
Sampah Plastik, Pengganti Bahan Bakar Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disi...
-
kau selalu hadir menghampiriku saat aku menatap y kau menari2 mengikuti irama yg indah dan gerakan sesui bentuk huruf hijaiyah dan t...
-
SEKEDAR MOTIFASI Kalau tujuan akhirmu adalah sebuah nilai dikertas, maka umur dari tujuanmu sama dengan umur tinta printer. semakin lunt...
-
Mengirim pesan Baru di Gmail? Berikut adalah panduan langkah demi langkah tentang menulis dan mengirim pesan: Klik tombol Tulis d...
-
Cara Menulis Huruf Arab di Microsoft Word Windows 8 Postingan kali ini saya akan akan share cara menulis arab di Ms Word windows ...
Recent Posts
Sample Text
Blog Archive
- Juni (70)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar